26 Feb 2022 | Dilihat: 400 Kali

Daging Mahal, Aleg PKS Desak Mendag Benahi Sistem Logistik

noeh21
      
SKOR News, Jakarta - Legislator PKS desak Menteri Perdagangan benahi sistem logistik perdagangan daging sapi, baik impor maupun daging sapi lokal.

Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak. mengaku khawatir harga daging akan kian melambung memasuki Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri nanti, dimana saat ini saja sudah mencapai Rp 145 Ribu/kg.

“Harga daging melonjak karena melambungnya biaya logistik penyimpanan daging impor. Jika dibiarkan, kondisi tersebut kian memperbesar inflasi. Kasihan rakyat, apalagi kita akan segera memasuki bulan suci Ramadhan,” kata Amin.

Menurut Wakil Rakyat dari Jawa Timur IV ini, penyebab kenaikan harga daging sapi di pasar karena kenaikan biaya logistik penyimpanan daging sapi beku. Menurunnya permintaan daging selama pandemi Covid-19 berdampak pada menumpuknya stok daging impor atau daging beku, terutama daging khusus, sehingga membutuhkan gudang penyimpanan (cold storage) dalam jumlah banyak.

“Diberlakukannya kebijakan pembatasan sosial dan juga merosotnya daya beli masyarakat menyebabkan penurunan permintaan daging sapi,” ucap politikus PKS itu.

Merujuk pada penjelasan Asosiasi Importir Daging, Amin menyebut, perubahan sistem integrasi seluruh layanan bea cukai ikut menaikkan biaya logistik penyimpanan karena proses di bea cukai menjadi lebih lama, dari yang biasanya hanya 2 hari sampai 3 hari menjadi 12 hari. Hal tersebut, membuat biaya penyimpanan ikut terkerek dari sekitar Rp12 juta, melonjak hingga menembus Rp 100 Juta.

“Selain itu, saya melihat adanya kenaikan harga daging sapi di pasar internasional karena terganggunya sistem produksi global selama pandemi. Akibatnya harga daging sapi impor pun mengalami kenaikan,” ungkap Amin.

Amin pun mendesak Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatasi lonjakan dengan membenahi manajemen logistik penyimpanan.

“Saya juga meminta Mendag berkolaborasi antar departemen dan stake holder, agar bisa menyediakan tempat penyimpanan dan menekan biaya. Termasuk, turut membehani sistem logistik pengangkutan atau distribusi bahan pangan guna menekan harga di tingkat konsumen,” tegasnya.

Hasil kajian berbagai lembaga menunjukkan, rantai distribusi daging sapi lokal harus melewati tujuh hingga sembilan tahapan sebelum sampai di tangan konsumen, sehingga membuat biaya distribusi sangat tinggi.

“Idealnya sistem rantai pasok sejak dari peternak hingga ke tangan konsumen tidak lebih dari 3 tahapan sampai 4 tahapan saja,” pungkasnya. *Wito (s:fpks)