SKOR News, Jakarta - Kancah politik nasional dikejutkan dengan mundurnya Ketua Umum Golkar, Erlangga Hartarto ditengah keberhasilan beruntun Golkar meraih perolehan suara pada Pemilu Legislatif dan kemenangan dukungan Pilpres 2024.
Mundurnya Erlangga diduga bukan karena keputusan individu, tapi keputusan sosial karena interaksi komunikasi dengan pihak lain. Apakah ada tekanan kekuatan politik yang membuat Erlangga harus mengumumkan pengunduran dirinya yang sepertinya mengalami tekanan psikologis.
Pernyataan itu disampaikan Pakar Komunikasi Politik dari lembaga Emrus Corner, Dr. Emrus Sihombing. Menurutnya, Erlangga diharapkan dapat menyampaikan kepublik alasan dibalik pengunduran dirinya, apakah ada tekanan kekuatan politik tertentu.
"Ada kalimat berulang disampaikan Erlangga dalam pengumuman pengunduran dirinya, seolah berada dalam tekanan psikologis," kata Emrus dikutif dari rakaman wawancaranya dengan Radio Elsinta, (13/8-22:00) yang diterima skornews, (14/8).
Dr. Emrus Sihombing mengatakan, alasan mundurnya Erlangga untuk menjaga soliditas internal Partai Golkar kurang dapat diterima publik karena selama ini Golkar selalu Solid dan terbukti sukses dalam pemilu. Apalagi saat ini, Partai Golkar sedang bersiap menghadapi Pilkada Serentak yang tidak kalah pentingnya dengan Pemilu Legislatif. *Prayudi
