SKOR News, Polewali Mandar - Pemilih di Polman diharapkan jadi pemilih cerdas dan rasional yang tidak gampang tergoda oleh aksi sosial dadakan dan perhatian semu hanya saat ada momentum Pilkada saja.
Akan muncul fenomena kandidat bagi-bagi sembako, bantuan, amplop dan politisasi beasiswa dengan mudus pendataan untuk merayu dan mempengaruhi dukungan masyarakat.
Hal itu disampaikan pakar komunikasi publik, Zul Arief saat ditemui skornews di kantornya, Ged. Yarnati, Menteng, Jakarta Pusat, (7/9).
Zul mengatakan, kecintaan kepada daerah harus mengesampingkan pengaruh politik bagi-bagi sembako dan selebrasi panggung tontonan artis.
Masyarakat pasti mengetahui, setidaknya mendengar kabar tentang siapa tokoh yang sudah sering melakukan aksi sosial sejak lama, membantu kegiatan kelompok dan klub olah raga pemuda serta kelompok masyarakat, bukan datang hanya saat jelang momentum Pilkada Saja.
Menurut Zul, cara terbaik memprediksi bagaimana kandidat akan memimpin setelah terpilih adalah dengan melihat jejaknya di masa lalu.
Jika, kandidat sudah pernah menjabat maka lihat bagaimana kondisi daerah saat dulu dia menjabat. Maka, kurang lebih sama kondisinya nanti saat dia terpilih.
Jika, kandidat adalah seorang pengusaha, lihat bagaimana keberhasilan usahanya. Jika, sukses dan maju menjalankan usahanya maka secara logika dapat dipredikasi seperti itulah nanti jika dia terpilih.