SKOR News, Jakarta - Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan dirinya tidak segan-segan mencopot, menerapkan sanksi adminstratif hingga sanksi pidana kepada jaksa maupun pegawai Kejaksaan yang ketahuan melakukan pelanggaran dalam melaksanakan tugas.
 

"Saya akan tindak tegas sejauh kesalahan yang kalian perbuat. Tidak ada tempat bagi Jaksa untuk menyelewengkan jabatan. Jangan ada yang ditutupi dan apabila ada temuan, segera sampaikan ke Satgas 53," tegas Jaksa Agung dslam tweetnya, (9/6).
 

Pernyataan Jaksa Agung itu disambut aktivis anti mafia tanah yang saat ini mulai intens memperhatikan penanganan kasus penyerobotan tanah yang dilaporkan Eddy Atutu sejak Tahun, 2019 di Kab. Majene, Prov. Sulawesi Barat. Berkas perkara itu bolak balik dari Polisi - Jaksa - Polisi meski penyidik Polres Majene telah menetapkan 5 tersangka.
 

"Selasa kita demo kejagung, sampaikan aspirasi agar memeriksa penanganan perkara laporan Eddy Atutu, kami curiga ada yang tidak beres kenapa kasus itu kayak pingpong".
 

ST Burhanuddin menambahkan, Kedudukan Jaksa sebagai Penuntut Umum adalah mewakili. Jadi bukan saja mewakili korban, tetapi juga mewakili masyarakat, pemerintah dan Negara.
 

Jangan sampai kepercayaan publik yang saat ini tertinggi membuat kita jemawa. Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang mudah, namun mempertahankan atau meningkatkannya justru akan jauh lebih sulit. 
 

"Jaga dan tingkatkan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat. Jangan justru kita khianati dan sia-siakan," kata Jaksa Agung. *Marman