08 September 2021 | Dilihat: 380 Kali
LP Tangerang Terbakar, FPKS: Selidiki Penyebabnya
noeh21
Anggota Komisi III DPR-RI, Aboebakar Al-Habsy
    
SKOR News, Jakarta - Anggota Komisi III DPR-RI, Aboebakar Al-Habsy menyampaikan duka mendalam atas peristiwa kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang, Banten yang menyebabkan 41 narapidana meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.

“Saya menyampaikan duka mendalam wafatnya 41 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I Tangerang, Banten, dalam kebakaran tadi pagi,” tutur politisi PKS yang akrab disapa Habib Aboe itu, (8/9).

Habib Aboe mengaku prihatin dan sangat menyayangkan terjadinya kebakaran tersebut dan meminta aparat keamanan untuk melakukan penyelidikan mendalam dan mengungkap penyebabnya.

“Sebagai anggota Komisi III saya minta Dirjend PAS segera membuat Langkah tanggap darurat untuk memberikan pertolongan terharap 73 warga binaan yang terluka. Harus diberikan perawatan terbaik untuk mereka semua, baik yang dirawat di rumah sakit, di rawat di klinik, maupun yang masih berada di lapas,” ungkap Sekjen DPP PKS ini.

Dirjen PAS, lanjut Habib Aboe juga perlu segera memberikan kabar kepada keluarga warga binaan mengenai kondisi keluarga mereka.

“Dapat pula dibuat Call Centre oleh Lapas Kelas 1 Tanggerang, agar masyarakat bisa mengupdate kondisi keluarga tanpa mendatangi lapas. Dengan demikian dapat dihindari terjadinya kerumunan di lokasi Lapas Tanggerang,” pungkasnya.

Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan ini menambahkan, perlu pengaturan secara khusus untuk prosedur indentifikasi dan pengembalian jenazah yang meninggal agar protokol Kesehatan tetap terjaga dengan baik. Pengaturan ini diperlukan agar pengambilan jenazah tidak menimbulkan antrian atau kerumunan.

“Dirjen PAS perlu melakukan penyelidikan mengenai penerapan SOP penanganan kebakaran di lapas. Harus dilakukan audit, bagaimana sebenarnya kejadian kebakaran ini dan kenapa sangat banyak korban yang meninggal, apakah ada SOP yang tidak dilakukan, ataukah ada kelalaian dari petugas yang menyebabkan warga binaan tak tertolong,” kata Habib Aboe.

Habib Aboe menambahkan, Dirjend PAS perlu mengevaluasi SOP evakuasi lapas jika terjadi kebakaran.

“Seharusnya ada pola mitigasi yang bisa dilakukan, sehingga jika terjadi kebakaran di lapas tidak akan memakan korban sebanyak ini. Apalagi banyak lapas di Indonesia yang mengalami over kapasitas,” kata Aboebakar Al habsy. *Marman (s:fpks)