SKOR News, Jakarta - Ketua Perhimpunan Mahasiswa Sandeq Jakarta, Irwan Sipattongang membantah keras pernyataan Kepala Dinas PUPR, Aksan MT sebagai penyebab keterlambatan memulai pekerjaan.
 

Irwan menjelaskan, rekanan memang datang terlambat di Cawang. Menurutnya, rekanan nongol di mess cawang untuk memulai pekerjaan itu memang sudah bulan Oktober padahal tanggal kontrak mulai kerja itu Agustus.
 

"Kami bukan tidak mau keluar dari mess tapi saat itu kami harus persiapan pindah dan cari kontrakan, apalagi pemprov. tidak peduli kondisi mahasiswa dan tidak memfasilitasi tempat tinggal sementara padahal kami mahasiswa asal sulbar  seharusnya mendapat perhatian mereka," tutur Irwan.
 

Soal keterlambatan penyelesaian pekerjaan itu juga terjadi karena lemahnya pengawasan dari PPK, PPTK dan Konsultan.
 

"Sekitar Satu Bulan, antara Desember-Januari itu tidak ada kegiatan pekerjaan di mess DPRD. Jadi, penyebnya karena pemerintah tidak becus mengawasi pekerjaan, bukan karena mahasiswa," tegas Irwan.
 

Mahasiswa Sandeq Jakarta juga siap adu data dan fakta dengan Dinas PUPR terkait keterlambatan pekerjaan, kami menyaksikan langsung dan punya dokumentasi. 
 

"Jangan sedikit-sedikit salahkan mahasiswa, ayo adu argumen live soal tersebut. Buka dokumen kontrak, dan laporan harian kegiatan pekerjaan dan pengawasan pembangunan agar kita tau sebab terlambatnya," tantang Irwan saat dihubungi skornews, (27/2).*awi