SKOR News, Polewali Mandar - Ratusan seragam oranye datangi Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan (DLHK), Kab. Polewali Mandar, Prov. Sulawesi Barat mempertanyakan gajinya yang belum dibayarkan selama berbulan-bulan.
"Kami sudah tidak tau bagaimana memberi makan keluarga kami, sementara setiap hari harus terus bekerja menjaga kebersihkan lingkungan sebagai tanggungjawab tenaga kebersihan," terang anto (bukan nama sebenarnya) kepada skornews, (2/5).
T​​​enaga kebersihan setiap hari menahan lapar, sibuk memikirkan keluarganya makan apa siang nanti. (rilis sebelumnya dikoreksi atas permintaan Kadis LHK saat menemui skornews di warkop sandeq karena terkait privasi)
Kepala DLHK memberikan tanggapan saat skornews mengirimkan foto Ratusan tenaga kebersihan di Kantornya.
"Rekomendasi RDP kemarin, (30/4). Meminta untuk mengumpulkan semua tenaga pembersih hari ini, Tapi, ternyata anggota DPRD semua ada di Mamuju hari ini," kata Kadis Jumadil, (2/5).
Rapat Dengar Pendapat (RDP) itu adalah permintaan LSM LKPA, Zubair saat gelar demonstrasi di DPRD pada Rabu, (24/4) lalu. Jika, tidak didemo Zubair, apakah tidak satupun pejabat Pemkab Polman yang peduli nasib tenaga kebersihan itu.
Zubair yang ditemui skonews usai orasi di DLHK mendampingi tenaga kebersihan mempertanyakan nasibnya. Mengatakan, tenaga kebersihan yang hadir hari ini adalah tenaga kebersihan SK 2024. Sementara yang kami tuntut saat RDP adalah hadirkan Tenaga Kebersihan SK 2023 karena diduga naman-namanya banyak yang fiktif.
"Kalau tidak bisa dihadirkan, tunjukkan data Tenaga Kebersihan Tahun, 2023. Kami yang akan datangi satu persatu rumahnya," tegas Zubair yang berjanji akan melaporkan ke APH dugaan tenaga pembersih fiktif 2023 itu.
Kabid DLHK, Ilyas kepada Ratusan Tenaga Kebersihan di depan para aktivis yang mendampingi. Menjelaskan, bahwa kondisi keuangan Pemda saat ini belum memungkinkan membayar gaji kalian.
"Akan segera dibayarkan, jika sudah ada pencairan pembayaran gaji tenaga kebersihan dari badan keuangan," terangnya.
Pj. Bupati Polewali Mandar yang dihubungi skornews juga belum memberikan tanggapan bagaimana solusi nasib ratusan tenaga pembersih itu. *Awi