23 Des 2024 | Dilihat: 554 Kali

Jamin Keamanan Pangan, Barantin: Biji Gandum Kanada Wajib Sehat

noeh21
Deputy Bidang Karantina Tumbuhan, Barantin, Ir. Bambang, MM. (tengah)
      

SKOR News, JakartaKanada diharapkan menjamin kesehatan dan keamanan pangan biji gandum yang dikirim ke Indonesia, untuk mencegah terjadinya masalah serius bagi sektor perindustrian dan pertanian, ketika ada Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) terbawa bersama dengan kiriman biji gandum.

 

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Karantina Tumbuhan, Ir. Bambang, MM dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (20/12).

 

Deputi Bidang Karantina Tumbuhan menjelaskan, OPTK yang berpotensi terbawa biji gandum sudah diketahui targetnya, terutama dari kelompok serangga, cendawan, dan bakteri. 

 

Bambang mengatakan bahwa biji gandum impor harus melalui mitigasi risiko secara terpadu sejak dari tempat produksi di Kanada sampai dengan ketibaan di pelabuhan Indonesia. 

 

"Jadi kesepakatan protokol ini merupakan bentuk nyata dari penerapan kebijakan pendekatan pre-border dalam pengelolaan risiko di negara asal," terang Bambang.   

 

Badan Karantina Indonesia (Barantin) terus mengupayakan komoditas yang masuk ke neragara, sehat dan bebas dari OPTK dan aman dikonsumsi masyarakat. 

 

Kanada merupakan salah satu negara yang mengirimkan biji gandum ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

 

Demi menjamin ketersediaan bahan pangan, gandum. Barantin melakukan kesepakatan protokol persyaratan karantina tumbuhan terhadap pemasukan biji gandum asal Kanada berlangsung secara virtual (desk to desk)

 

Berdasarkan pada hasil penilaian tim teknis kedeputian karantina tumbuhan terhadap mitigasi risiko yang dilakukan Kanada pada sistem produksi gandumnya, telah cukup baik. Namun, Bambang menegaskan bahwa hal tersebut bukan berarti karpet merah untuk biji gandum impor asal Kanada. 

 

Barantin tetap melaksanakan tindakan pemeriksaan di pelabuhan pemasukan, meskipun mitigasi risiko dengan pendekatan kesisteman telah dilakukan di negara asal.

 

"Seandainya ditemukan serangga hidup, maka biji gandum harus difumigasi untuk memastikan komoditas bebas OPTK," kata Bambang.

 

Beberapa aspek penting yang disepakati Indonesia-Kanada juga meliputi ketertelusuran (traceability) dan pemenuhan persyaratan administrasi. Biji gandum Kanada harus dapat ditelusur sampai dengan tempat penyimpanan komoditas (elevator) yang digunakan untuk mendukung penelusuran jika terjadi ketidaksesuaian. 

 

Semua ketentuan administratif juga harus siap sebelum biji gandum dikirim dari Kanada, termasuk ‘prior notice’ oleh eksportir dan penerbitan sertifikat kesehatan tumbuhan (phytosanitary certificate) oleh Canadian Food Inspection Agency (CFIA) selaku organisasi pelindungan tumbuhan nasional (National Plant Protection Organization/NPPO) Kanada. 

 

"Saat ini penerbitan sertifikasi kesehatan tumbuhan masih berbasis dokumen cetak, tetapi tidak menutup kemungkinan ke depan kita akan jajaki kemungkinan implementasi sertifikasi secara elektronik atau e-phyto," ujar Aprida.    

 

Hadir secara virtual pada pertemuan tersebut perwakilan Kanada yang dipimpin oleh Gregg wolf Direktur Senior Divisi Ekspor Tanaman, CFIA). Sementara itu delegasi Indonesia yang turut hadir Ketua Tim Kerja Pemantauan Ihsan Nugroho, Ketua Tim Kerja Ketertelusuran Aulia Nusantara, tim teknis analisis risiko biji gandum Kanada serta perwakilan dari Sekretariat Utama Barantin. *Awi