SKOR News, Bantaeng - Puluhan Warga Desa Papanloe melakukan aksi damai di depan Kantor PT Huadi Nickel Alloy, Kec. pajukukang, Kab. Bantaeng, Prov. Sulawesi Selatan, (10/7).
Koordinator aksi, Syarifuddin yang juga mantan Kepala Desa Papanloe, dalam orasinya menegaskan bahwa perusahaan harus bertanggungjawab atas dampak lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas perusahaan.
"Pihak perusahaan harus bertanggungjawab atas segala dampak negatif yang dialami masyarakat sekitar," tegas Syarifuddin.
Syarifuddin menuturkan, kegagalan panen dan krisis air yang dirasakan masyarakat sebagai dampak penggunaan air tanah yang berlebihan oleh perusahaan.
"Panen padi yang berada disekitar perusahaan itu gagal. Diduga, disebabkan pencemaran dan penggunaan air tanah yang berlebihan," tegasnya.
Menurut Syarifuddin, pihak perusahaan mengatakan telah mengeluarkan anggaran CSR dengan membuat program, tapi manfaatnya tidak dirasakan masyarakat.
"Banjir, atap rumah bocor, sakit ISPA yang dialami masyarakat sebagai dampak dari aktifitas perusahaan. Begitupun bantuan Pendidikan, Kesehatan dan Pembangunan Fasilitas Umum juga tidak tepat sasaran," tutur Syarifuddin.
Saat Audiensi, masyarakat juga menyinggung bahwa jika HBIP tidak mampu menuntaskan permasalahan yang dialami, maka sudah seharusnya pimpinan HBIP diganti.
​​​​​​
Sementara itu, pihak PT Huadi Nickel Alloy Indonesia - Bantaeng yang diwakili Manager HRD, Andi Adrianti Latippa menyampaikan kepada massa aksi untuk melakukan penyelesaian di kantor DPRD atau di kantor PT Huadi pada pekan depan, (Senin-Rabu).
"Kami juga akan undang aparat pemerintah desa dan pemerintah daerah serta DPRD," kata Andi Andrianti. *Riswandi || Editor: Sudirman