SKOR News,
DKI Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali meresmikan lapangan Sepak Bola INGUB di Muara Angke, warga Jakarta penggemar olah raga sepak bola segera menikmati lapangan profesional berstandar internasional untuk melatih dan mengasah bakatnya.
​​​​​
Dikutif dari akun
facebooknya, (26/11) Anies Baswedan menuturkan kisahnya hingga memutuskan membangun fasilitas terbaik untuk warganya.
Ayo simak kisah Anies Baswedan,
beberapa kali datang ke lapangan sepakbola yang rumputnya amat bagus, berkualitas internasional. Hampir semua adalah milik sekolah ternama atau dibangun secara komersial sebagai lapangan berbayar.
Di satu sisi, ada begitu banyak anak-anak yang tak mampu untuk ikut klub yang berbayar mahal di lapangan berkualitas internasional.
Suatu ketika datang ke sebuah lapangan di tengah perkampungan Jakarta. Penuh dengan anak-anak yang main sepak bola tapi lapangan tak bersahabat. Jenis tanah di Jakarta ini memang berlempung sehingga tidak mudah menjaga untuk tetap berumput, tidak licin dan tidak mudah gundul.
Maka dimulailah inisiatif ini, langsung menugaskan tim di Pemprov DKI segera membangun lapangan kelas dunia di tengah perkampungan di Jakarta. Dimulai dari satu di setiap wilayah kota. Kini telah berdiri lima lapangan standard FIFA, masing-masing satu di tiap wilayah kota Jakarta.
Bersama teman-teman Muara Angke Soccer School, Perkumpulan Sepakbola Amputasi dan tim sepakbola putri DKI, kita resmikan lapangan pertama dimulai dari Muara Angke.
Di perkampungan itu hidupnya masih amat sederhana tapi jangan sampai mereka tidak punya mimpi tinggi. Biarlah dimulai dari lapangan sepakbola, biarlah semua bisa merasakan fasilitas berstandar internasional, biarlah mimpi mereka tumbuh. InsyaAllah, melalui kerja keras, bimbingan yang baik dan motivasi yang tinggi akan bertumbuhan pemain-pemain kelas dunia.
Dipesankan secara amat tegas, bahkan dituliskan di sekeliling lapangan bahwa lapangan ini tidak untuk dikomersilkan. Jangan sampai fasilitas ini jadi lapangan berbayar, mengapa? Agar yang tak bisa bayar tetap bisa bermain. Biarkan klub-klub di perkampungan punya kesetaraan kesempatan untuk tumbuh, berkembang dan beprestasi.
Biarkan lapangan sepakbola ini jadi tempat untuk tumbuhnya potensi, tinggikan mimpi dan inspirasi anak-anak dari semua kalangan. Bahwa suatu saat nanti, anak-anak yang kini bisa bermain sepakbola di lapangan kelas dunia ini kelak bisa menjadi pemain kelas dunia. *Marman