SKOR News, Majene - Mahasiswi Unsulbar jadi korban pelecehan oknum sopir travel jurusan Pasangkayu-Majene memantik kemarahan rekan-rekan korban. Presiden BEM FIKES, Muh. Akhsan Nur meminta pihak Kepolisian secepatnya menindaklanjuti kejadian tersebut.
"Kami berharap dengan adanya kasus ini menjadi pembelajaran kedepannya dan peringatan untuk para sopir travel agar kejadian ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," kata Akhsan saat ditemui skornews, (3/8).
Pelecehan terjadi pada Selasa, 30 Juli 2024, sekitar pukul 02:00 WITA saat mobil travel melintas di Desa Lemo-lemo, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah, Prov. Sulawesi Barat.
Tidak terima sopir travel memegang bagian tubuh sensitifnya. Korban, Bunga (bukan nama sebenarnya) membuat Laporan Polisi (LP) di Polres Mamuju tengah sesaat setelah kejadian.
Teman korban menceritakan saat kejadian, Ia sedang tertidur.
“Di perjalanan, saya waktu itu tertidur. Saya terbangun mendengar teman saya menangis dan meminta turun dari mobil. Akhirnya, sopir menepikan mobilnya dan berhenti, teman saya marah kepada sopir sambil berkata, Kamu lihat saya ini apa, Kenapa kamu pegang bagian tubuh saya," kata teman korban.
Setelah lama menangis, sang sopir mencoba menenangkan korban dengan mengatakan, jangan bayar ongkos mobil saya, tapi jangan laporkan saya.
Presiden BEM FIKES meminta Kapolres Mamuju Tengah segera menuntaskan laporan tersebut agar memberikan efek jera dan menjadi pembelajaran bagi sopir travel lainnya.
Jajaran Polres Mamuju Tengah saat dikonfirmasi skornews mangatakan LP Korban pelecehan sedang dalam proses tindak lanjut penyelidikan.
"Iya, laporannya sudah diterima di Polres dan sekarang dalam proses Lidik," kata petugas PPPA Polres Mateng, Saiful Haq. (3/8). *Aswan Nursandi