SKOR News, Makassar - CV. Alif Karya Tehnik (AKT) yang mengelola Pabrik Es bantuan dari Kementerian Kelautan Dan Perikanan (KKP) di Kab. Polewali Mandar ternyata adalah penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar jika dibandingkan seluruh Pabrik Es yang ada di Sulawesi Barat, bahkan Sulawesi Selatan.
Hal itu disampaikan Direktur CV AKT, Mansyur menjawab isu rendahnya setoran PAD ke Kab. Polewali Mandar saat ditemui skornews di Warkop Dg. Sija, Mapala, Makassar (29/5).
Mansyur mengatakan, cek dulu berapa PAD Pabrik Es Majene dan Pasangkayu ke Pemda, itu kontribusinya paling tinggi Rp 30-45 Juta pertahun, nilai itu bahkan di Prov. Sulawesi Selatan pun tidak ada lagi diatasnya.
"Saya mengelola Pabrik Es di Polman itu tertinggi PAD ke Pemda, Rp 75 Juta. Silahkan cek seluruh Pabrik Es dengan kapasitas yang sama di Sulawesi Barat hingga Sulawesi Selatan yang menyamai kontribusi PAD saya ke Pemda Polman," kata Mansur.
Mansyur juga meluruskan soal omset Pabrik Es yang mencapai Rp 2 Miliar per Tahun. Menurutnya, bukan menghitung jumlah produksi per hari dikalikan 365 Hari, dikalikan harga Rp 27 Ribu per balok.
Omset Pabrik Es Polman itu tidak sampai Rp 400 Juta/Tahun. Lama produksi dalam Satu Bulan itu 25 Hari, bukan 30 Hari. Karena setiap Hari, kami stop total operasional pada beban puncak pemakaian listrik sekitar jam 17-23.
Dalam 1 Tahun, rata-rata penjualan Es Balok cuma Delapan Bulan. Karena konsumen Es Balok itu adalah Nelayan Polman yang pada bulan-bulan tertentu tidak ada yang berangkat melaut.
"Tidak setiap hari produksi sebayak 210 Balok Es itu laku terjual. Hasil produksi Balok Es juga tidak seluruhnya dipanen, selalu disisakan 5 baris berjumlah 50 batang sebagai Bibit Es agar pembekuan produksi selanjutnya bisa 24 Jam. Jika tidak menyimpan Bibit Es, maka pembekuan akan mencapai lebih 48 Jam," terang Mansyur.
Pabrik Es Polman juga ternyata merupakan Pabrik Es percontohan yang ditetapkan oleh KKP karena mampu berproduksi secara rutin setiap hari guna memenuhi kebutuhan Nelayan. Disaat, Pabrik es lainnya tidak sanggup berproduksi rutin, bahkan banyak yang sudah menjadi besi tua seperti Pabrik Es di Kab. Mamuju yang berhenti produksi sejak lama.
Prestasi Pabrik Es Polman itu akhirnya mendapat apresiasi dari Kementerian Kelautan Dan Perikanan yang pada Tahun 2023 memberikan anggaran Rehablitasi sebesar Rp 1,2 Miliar lebih.
Perlu diketahui, pengadaan dan perbaikan Pabrik Es itu menggunakan APBN dan merupakan aset Kementerian Kelautan Dan Perikanan yang dihibahkan kepada Nelayan Polman yang pengelolaannya dilakukan oleh Pihak Ketiga yang memiliki keahlian di bidang Pendingin dan teknisi mesin Pabrik Es.
Pemerintah Daerah, Kab. Polman berperan mengawasi tatakelola agar memastikan kebutuhan nelayan-nya dapat terpenuhi. Hingga saat ini, belum ada penyerahan aset dari KKP ke Pemda Polman.
Berikut komponen perhitungan omset Pabrik Es Polman secara umum yang dihimpun redaksi skornews dari Pengelola CV AKT, silahkan pembaca menghitung