SKOR News, Polman - Komitmen Pokja ULP Pemkab. Polewali Mandar tidak akan berkompromi dengan oknum yang mencoba melakukan intervensi mengatur pemenang lelang mendapat perhatian dari pakar PBJ yang juga Tenaga Ahli Pengadaan Barang Dan Jasa (PBJ) Bareskrim Mabes Polri, Rudy Alfian.
Menyusul adanya pengakuan oknum orang dekat Pj. Bupati Polewali Mandar, Anto yang mengatakan telah membagi seluruh daftar pekerjaan yang dipegangnya kepada calon rekanan yang akan mengerjakan paket tersebut. Pengakuan itu disampaikan saat skornews bertemu Pj. Bupati Polman di Rumah Jabatan Bupati Polman, (24/6).
Kepada skonews, Rudy Alfian menjelaskan. Oknum Pejabat yang ingin mengatur pemenang lelang (tender), jika tidak bisa menembus Pokja ULP akan menggunakan cara lain. Karena, kebocoran dokumen lelang seperti nilai rincian HPS dan RAB juga bisa datang dari PPK atau Konsultan perencana khususnya untuk paket pekerjaan konstruksi.
Kemungkinan terbesar kebocoran datang dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). karena PPK yang menyusun HPS, spesifikasi dan merumuskan persyaratan suatu paket pekerjaan yang akan tayang di LPSE.
"Penawaran 1-5% mendekati nilai rincian HPS itu bisa dicurigai bocornya informasi lelang yang mengakibatkan proses lelang tidak lagi berjalan fair," terang Rudy Alfian, (27/6).
Kabag ULP, Arsyad Affandi yang dihubungi skornews terkait bagaimana cara mengantisipasi bocornya nilai HPS ke rekanan tertentu mengatakan. Sesuai SOP, pihaknya akan melakukan verifikasi dan validasi spesifikasi sebagaimana dipersyaratkan dalam dokumen lelang, sehingga memperkecil kemungkinan mulusnya pengaturan pemenang. *Awi
​​​​​​