SKOR News,
Jawa Tengah - Harga cabai yang terus turun membuat Wakil Ketua DPRD FPKS Jawa Tengah, Quatly Alkatiri prihatin dan membeli semua cabai petani dengan harga yang layak.
Quatly juga ikut memanen cabai rawit sembari berdialog bersama kelompok tani sejahtera di Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Klaten.
“Petani cukup resah dan mengeluhkan harga yang murah saat dijual ke pasar padahal harga cabai sempat meroket beberapa bulan lalu. Tentu saja kita harus mengetahui apa penyebabnya dan mencari jalan keluar. Melalui komunikasi dengan petani semoga ada solusi yang terbaik,” tutur politis senior PKS Jawa Tengah, Quality, (249/).
Harga jual cabai rawit merah di tingkat petani Klaten turun hingga Rp 7000/kg. Imbasnya, para petani cabai merugi karena tidak sebanding dengan modal tanam dan perawatan.
“Kami memborong cabai rawit dari petani dengan harga layak Rp 15.000/kg lalu kami bagikan gratis kepada masyarakat sekitar Jogonalan”, kata Quatly.
Selain harga cabai yang turun, gabah kering juga mengalami penurunan harga. Saat ini, harga gabah kering sebesar Rp 4000/kg di tingkat petani Klaten sedangkan harga pupuk selalu mengalami kenaikan.
“Gabah kering ini juga kami beli dengan harga Rp 5000/kg. Aspirasi dari petani akan kami teruskan ke pemerintah provinsi untuk segera membuat kebijakan tata niaga hasil tani dan penurunan harga pupuk," pungkas Quatly.
Petani juga menyampaikan aspirasi tentang kondisi yang sedang dialami, terutama masalah harga cabai yang murah tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan.
“Bisa balik modal saja sudah untung banget, harga sekarang paling rendah untuk tahun ini tapi lebih baik dari pada tahun lalu karena harga cabai anjlok hingga Rp 5000/kg," keluh Slamet petani cabai dari Kelompok Tani Sejahtera, Desa Wonoboyo. *
Yandi (s:pks)