14 Jan 2022 | Dilihat: 395 Kali

FPKS: Tunda Usulan Kenaikan Tarif KRL Commuter Line

noeh21
Anggota DPR RI, Toriq Hidayat
      
SKOR News, Jakarta - Anggota DPR RI FPKS, Toriq Hidayat menyebutkan sekarang ini bukanlah saat yang tepat bagi Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mengusulkan kenaikan tarif dasar KRL Commuter Line.

Menurut Toriq, banyak masyarakat mengeluh dengan besarnya beban pengeluaran yang harus ditanggung. Harga kebutuhan pokok naik dan menurunnya daya beli masyarakat akibat dampak pandemi Covid-19.

“Pandemi belumlah usai, bahkan ada potensi varian baru Covid-19, yang hadirkan ancaman gelombang ketiga. Seharusnya pemerintah menambah subsidi atas moda transportasi umum ini, daripada berwacana untuk menaikan tarif,” kata Toriq.

Anggota Komisi V ini mengatakan, sepanjang tahun 2021 terjadi penurunan pengguna KAI Commuter line. Untuk wilayah operasi jabodetabek turun sebanyak 19,6% dibanding jumlah pengguna KRL Jabodetabek sepanjang tahun 2020. Akibat kebijakan PPKM dan melemahnya daya beli masyarakat.

“Akibat pandemi, hampir 20 % jumlah pengguna KAI Commuter line Jabodetabek turun pada tahun 2021. Namun potensi kenaikan ke depan cukup besar, mengingat sebagian masyarakat mengaku tidak punya pilihan lain sebagai transportasi dengan akses cepat dan lebih nyaman,” sebut Toriq.

Usulan kenaikan Tarif KRL bertolak belakang dengan semangat Pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan moda transportasi umum massal perkotaan, mengurangi emisi gas sehingga lingkungan menjadi lebih sehat.

“Kenaikan tarif berpotensi melemahkan semangat masyarakat menggunakan moda transportasi umum masal. Ini tidak sesuai dengan kampanye Pemerintah terkait peningkatan kesadaran penggunaan angkutan umum massal perkotaan dan non motorized transportation (NMT) pada hari kesehatan Internasional yang diperingati setiap 7 April,” tutur Toriq.

Toriq menambahkan, masyarakat sangat mengapresiasi KAI dengan berbagai pencapaian kinerja dan upaya inovasi serta modernisasi layanan KRL Commuter Line di masa pandemi.

“Jadi, Jangan sampai gegara usulan kenaikan tarif, kemudian merubah cara pandang masyarakat,” tutup Toriq. *Sri (s:fpks)
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas