SKOR News, Aceh - Segera setelah terkonfirmasi kejadian PMK di Jatim dan Tamiang Aceh, Menteri Pertanian menugaskan Dirjen PKH dan Kabarantan mengambil langkah strategis. Pusvetma melakukan uji memastikan jenis sterotivenya.
Atas usul Gubernur Jawa Timur dan Gubernur Aceh agar cepat diterbitkan Kepmentan penetapan wabah di jatim dan aceh, menetapkan Gugus Tugas Pengendalian, rapat rapat koordinasi, kunjungan langsung menteri di lokasi wabah. Kabarantan menerbitkan surat edaran bagi seluruh jajaran karantina seluruh Indonesia, (6/5).
"Melakukan lockdown di 4 Kab. di Jatim dan Tamiang Aceh, melarang pengeluaran Media pembawa (MP) dari kab. Wilayah Wabah dan melarang pemasukan hewan rentan hidup ke Prov. yang ditetapkan sebagai Wilayah Wabah," terang Kabarantan, Bambang.
Bambang mengajak semua pihak agar menjaga NKRI dari bahaya hama penyakit hewan, organisme pengganggu menjadi tanggungjawab seluruh warga. Barantan telah menjaga ketat di 957 pintu pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan sebagai tanggungjawab yang harus dijaga. Akan tetapi, kemungkinan masuknya Media Pembawa (MP) beresiko bisa dari berbagai penjuru tanah air, mengingat Indonesia negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau.
"Kejadian ini kita ambil hikmahnya, jangan saling menyalahkan. Mari kita hadapi dengan tegak, tegar dan bijaksana. Masyarakat kita sedang berjuang untuk pemulihan ekonomi pasca
covid, ayo bersatu padu mengatasi masalah ini agar segera berlalu," kata Kepala Barantan, Bambang kepada skornews, (12/5).
Menteri Pertanian bersama Bupati Aceh Tamiang
​​​​Bambang menambahkan, kita sedang bekerja untuk mengetahui dari mana datangnya PMK ini, belum ada yang bisa memastikan. Kemungkinannya bisa beragam.
"Jika tim karantina telah menjaga ketat semua pintu pemasukan dan pengeluaran namun juga belum menjamin Indonesia terbebas dari bahaya PMK, oleh karenanya dibutuhkan dukungan, kesadaran dari semua pihak untuk membantu. Kemungkinan masuknya wabah bisa dari "jalur jalur tikus" pesisir/wilayah perbatasan.
Menurut Bambang, ada banyak kemungkinan. MP bisa dibawa penumpang Internasional fomites dari negara tertular, sengaja dimasukkan oknum karena persaingan perdagangan internasional, bisa dari limbah/sisa makanan dari alat transportasi, re-emerging disease kemungkinan aktifnya kembali virus yang dulu pernah ada (masih kontroversi, ada ahli yang sependapat dan tidak) dan masih banyak lagi kemungkinan lainnya," terang Bambang.
Bambang menambahkan. Pesan Pak Menteri, masyarakat jangan panik, beberapa kasus ternyata dapat diobati dan bisa sembuh, PMK juga bukan Zoonosis artinya tidak menularkan kepada manusia dengan perlakuan yang benar dagingnya aman dikonsumsi manusia.
"Mari bergandengan tangan memberikan kontribusi sesuai kompetensi dan kemampuan masing masing, semoga wabah PMK ini secepatnya bisa dikendalikan, salam sehat untuk semua," Kata Kepala Barantan kepada skornews saat dalam perjalanan medan ke Tamian Aceh mendampingi Menteri Pertanian melaksanakan giat pengendalian PMK langsung di wilayah Wabah, (12.11 WIB, 12/5/22). *Awi