SKOR News, Polman - Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) Tahun 2023 dipastikan melakukan mal-administrasi berat dalam mengelola keuangan daerah sebelum akhirnya semua dimutasi pada akhir tahun 2023 (mutasi tahap I) dan awal tahun 2024 (mutasi tahap II) menjelang berakhirnya periode jabatan Bupati, Andi Ibrahim Masdar.
Baca berita terkait, klik disini
Hal itu disampaikan aktivis mahasiswa Andi Irfan. Menurutnya, defisit terjadi karena PPKD mengalihkan dana transfer pemerintah pusat yang telah ditentukan penggunaannya (ber-merek/spesific grant) untuk membiayai kegiatan yang tidak tersedia anggarannya dalam APBD. bahkan, SILPA belanja pegawai juga dialihkan serta mengakali belanja operasional yang mengakibatkan penyajian SAP tidak sesuai dengan LKPD.
"Untuk Dinas pendidikan dan PUPR saja, terdapat Puluhan Miliar anggaran yang bersumber dari DAK Fisik yang dialihkan di Tahun 2023. Sehingga, banyak rekanan pelaksana pekerjaan tidak dibayar hingga berakhirnya tahun anggaran. Padahal, pekerjaan telah selesai 100%, sudah terjadi BAST/PHO bahkan SPM sudah diterbitkan oleh PA SKPD dan menjadi utang yang membebani APBD 2024. Sampai hari ini, pemda masih cicil bayar utang ke rekanan.
Baca Berita Terkait, Klik disini
Menurut Andi Irfan, defisit APBD Polman tidak akan terjadi jika PPKD yang menjabat pada saat itu (TA. 2023) tidak mengalihkan Puluhan Miliar penggunaan anggaran dan mengakali Puluhan Miliar SILPA. Belum lagi, dugaan korupsi hampir di semua kegiatan pada Bagian Umum, Setda Kab. Poman, TA. 2022-2023.
Andi Irfan menduga, para PPKD termasuk para pimpinan SKPD/OPD serta pejabat eselon 3 yang baru menjabat Tahun, 2024 sepertinya telah di breefing sebelum menerima jabatan itu. Pasalnya, saat ditanya terkait masalah tahun sebelumnya, mereka berkelitnya kompak "tidak tau karena baru menjabat".
"Padahal, jabatan dan tanggungjawab itu melekat. Jadi, tidak ada alasan bagi pejabat yang baru untuk berdalih tidak tau karena pejabat sebelumnya tidak mungkin pergi membawa dokumen realisasi saat Ia menjabat. Kecuali, pergi membawa dosa-dosanya," kata Andi Irfan Kesal saat ditemui skornews, (7/11).
Baca berita terkait, klik disini
Irfan menegaskan, akan terus mendesak pejabat sekarang Pemda Polman untuk menyebut dan menunjukkan pekerjaan dan kegiatan apa saja yang dibiayai dari pengalihan anggaran tersebut yang sampai hari ini masih menjadi MISTERI. *Awi