SKOR News,
Kota Bogor - Sebanyak 275 item pekerjaan pembangunan gedung rawat inap blok 3 RSUD Kota Bogor mengalami pengurangan volume dan sebanyak 63 item tidak sesuai spesifikasi.
Pada tahun 2019 lalu, Pemerintah Kota Bogor mengalokasikan lebih dari Rp 89 Miliar APBD, pekerjaan mengalami Dua kali addendum tambah kurang pekerjaan namun tidak merubah pagu anggaran.
Ruang Loby Gedung Rawat Inap Blok 3
Sumber skornews menyebutkan, perubahan dari RAB (perencanaan) awal itu menjadi RAB CCO (contract change order) itu di lapangan pasti semrawut.
"Bayangkan, pekerjaan sementara berjalan dengan RAB Perencanaan tiba-tiba berubah menjadi RAB CCO, itupun masih mengalami
deviasi (pengurangan volume) pada realisasinya," kata sumber yang berlatar teknik sipil itu.
Dilanjutkan, "secara kasar, dapat kita duga akan terjadi penurunan kualitas bangunan tapi ini masih asumsi namun jika kita melihat gambar, perencanaan dan CCO serta dokumen terkait lainnya maka akan bisa dipastikan," terangnya pada skornews, (1/5/21).
Tangga menuju lt.2 gedung rawat inap blok 3
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Ahmad Irawan yang didampingi tenaga teknis, Totok menjelaskan bahwa terjadinya kurang volume terpasang itu karena adanya faktor teknis yang tidak dapat dihindari jadi bukan sengaja dan dipastikan tidak mengurangi kualitas dan kekuatan konstruksi.
"Misalnya dalam gambar menggunakan tiang pancang pada pekerjaan struktur bawah namun karena posisi tiang berdampingan dengan bangunan lain maka tidak bisa digunakan tiang pancang, atau pada tahap pembesian terdapat sambungan besi meski ukuran dan panjang sama maka sambungan itu juga menjadi catatan temuan auditor," kata Totok kepada skornews.
Totok menambahkan, "kami pastikan tidak ada pengurangan volume yang dilakukan dengan sengaja tapi karena adanya faktor teknis yang tidak dapat dihindari namun tidak mempengaruhi kekuatan serta kualitas bangunan," terangnya.
Gedung Rawat Inap Blok 3 berada di bagian belakang
Menanggapi keterangan tenaga Teknis RSUD tersebut, sumber skornews menerima tantangan skornews untuk lakukan audiensi yang sebelumya juga sudah disetujui PPK, Ahmad Irawan dan Totok guna membahas secara mendalam tentang pengaruh kualitas bangunan akibat kekurangan volume tersebut.
"Ini belum pernah terjadi kekurangan volume hingga ratusan item pekerjaan akibat kendala teknis yang tidak dapat dihindari, biasanya cuma satu, dua atau kurang dari 10 item masih wajar. silahkan skornews atur waktunya," kata sumber menyambut tantangan skornews, (3/5/21). Rizki