24 Jun 2021 | Dilihat: 414 Kali

DKI Bunyikan Alarm Tanda Bahaya

noeh21
      
 SKOR News, DKI Jakarta - Pemprov DKI sedang bekerja keras menambah kapasitas pelayanan kesehatan untuk mengantisipasi lonjakan kasus terinfeksi, pada awal Juni terdapat 106 RS rujukan COVID-19 di Jakarta, sekarang ditambah menjadi 140 RS dan dari 6694 tempat tidur isolasi, ditambah menjadi 8524. 



Alarm tanda bahaya itu telah dibunyikan, tercatat mulai terjadi lonjakan kasus aktif dan positivity rate COVID-19 di Jakarta Pada 13 Juni lalu, "Seandainya kita tidak segera merespon alarm itu, mungkin DKI Jakarta hari ini sudah kolaps. Saat ini kita telah melampaui puncak kasus aktif pada Januari lalu dan Ibu kota dalam kondisi yang memerlukan perhatian ekstra," kata Anies dikutip dari laman media sosialnya.



Adanya varian baru virus corona, laju penularan jauh lebih cepat dari peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan. Pemerintah terus melaksanakan 3T (testing, tracing, treatment) dan bersama penegak hukum akan terus mendisiplinkan dan melakukan penindakan, penegakan aturan protokol kesehatan PPKM Mikro di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Jakarta telah mengambil langkah cepat 13,5 kali lipat dari standard minimal WHO dalam melakukan testing agar lebih cepat mendeteksi dan menyelamatkan warga yang berisiko. 



"Kami tidak mau mengurangi testing agar terkesan baik-baik saja, jakarta memang sedang tidak baik-baik saja. Keseriusan testing dan tracing ini terlihat di data per hari, sekitar 45% dari kegiatan testing di seluruh Indonesia ada di DKI Jakarta. Ini semua dikerjakan demi melindungi dan demi keselamatan warga Ibu kota," kata Anies Baswedan. *Sri Winingsih
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas