05 Jul 2025 | Dilihat: 1611 Kali

Pejabat yang Loloskan Nama Jalal, Tokoh Sulbar: Jangan Beri Porsi Strategis

noeh21
Gambar illustrasi (net)
      

SKOR News, Sulawesi Barat - Oknum Pejabat yang terlibat dalam "penyelundupan" nama Jalaluddin Duka (Jalal) sebaiknya tidak diberikan porsi jabatan strategis di Pemerintahan Prov. Sulawesi Barat.

 

Hal itu disampaikan sesepuh dan sejumlah Tokoh Muda Sulawesi Barat saat menghubungi skornews, mereka menyampaikan apresiasi atas pemberitaan awal yang konsisten menyoroti munculnya nama Jalaluddin Duka dalam "Job Fit" JPT-Pratama, Eselon II Pemprov Sulbar.

 

"Kamu "selamatkan" pemerintahan yang baru saja bersiap memulai debutnya, tidak bisa dibayangkan jika Jalal itu lolos dan dilantik, mal-administrasi berat telah terjadi dan tentu sangat mencoreng "wajah" Pemerintah, SDK-JSM adalah sosok yang tidak diragukan kemampuan, integritas dan idealismenya. Terimakasih telah peduli pada banua mala'biq ta," katanya kepada skornews.

Misi Nomor 3: Salah satu ciri birokrasi yang berkarakter adalah tidak melanggar aturan


Menurutnya, patut diduga ada oknum yang sengaja menyelundupkan nama Jalal sehingga lolos mengikuti "Fit Job". Saya titip harapan kepada skornews untuk ungkap dalangnya, jangan sampai "menerima" porsi jabatan strategis di pemerintahan.

 

"Orang ini, "cari muka" nya dapat membahayakan pemerintahan 5 Tahun kedepan, tujuannya diduga untuk memperoleh perhatian atau mungkin menginginkan jabatan strategis," tururnya.

Gubernur, Dr. Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Jendral (Purn) Salim S Mengga diharpakan melakukan evaluasi terhadap PlH. Sekda Herdin Ismail, Ketua Tim "Fit Job" Junda Maulana dan Kepala BKD Bujaeramy Hassan serta jajarannya selaku sekretariat seleksi "Fit Job" Eselon II.

 

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Prov. Sulawesi Barat adalah OPD yang tentu berperan dalam mem-verifikasi kelengkapan dokumen persyaratan, lalu mengajukan dan melaporkan nama-nama Pejabat yang lolos administrasi untuk mengikuti "Fit Job".

 

Kepala BKD Prov. Sulbar, Bujaeramy Hassan langsung ambil "jurus cuci tangan" saat berita ini mencuat. Kepada skornews, Bujaerami mengaku tidak tau, Jalal pernah divonis penjara karena kasus tipikor.

 

Junda Maulana adalah sosok yang juga paling bertanggungjawab sebagai Ketua Tim Panitia Seleksi "Job Fit" atas lolosnya nama Jalal. Junda yang dikonfirmasi skornews, memilih menggunakan "jurus bisu", tidak menanggapi konfirmasi skornews.

 

Kapasitas Ketua Tim Pansel dengan gelar akademik paripurna (Doktor), tidak mungkin tidak mengetahui bahwa ASN dipidana karena tipikor, wajib PTDH (dipecat). Atau, mungkin Junda Maulana juga tidak mengetahui, Jalal pernah divonis pengadilan karena kasus tipikor.
 

Diketahui, Panitia Seleksi berperan mentukan pejabat yang lolos dan mengusulkan nama-nama tersebut ke Badan Kepegawaian Negara di Jakarta setelah mendapatkan persetujuan pimpinan, yang kemudian menyebabkan proses mutasi terhambat dan menjadi "buah bibir", tidak hanya menjadi bahan perbincangan lokal tapi menjadi isu nasional.

Sulawesi Barat, kini mencari figur pejabat untuk JPT-Madya (Sekretaris Daerah Provinsi), nama Ketua Tim Pansel "Job Fit", Dr. Junda Maulana terlihat diantara Enam Pejabat yang lolos seleksi administrasi.

Panitia Seleksi Terbuka JPT-Madya (Sekda Prov. Sulbar)

Santer terdengar isu, Kepala Bappeda Prov. Sulbar itu adalah calon terkuat Sekprov Sulbar. *Awi