07 Jul 2021 | Dilihat: 371 Kali

F-PKS Minta Presiden Tegas Hentikan Masuknya TKA

noeh21
Anggota Komisi V DPR RI (FPKS), Syahrul Aidi
      
SKOR News, Jakarta - Banyak kecaman atas masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) kembali mencuat akhir-akhir ini, terkuak disaat negara kembali mengeluarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali. 

Kecaman juga datang dari anggota Komisi V DPR RI, Syahrul Aidi yang menyebut berbagai lintas kementerian seperti Kemenhub dan Kemenlu saling lempar tanggung jawab.

Akibatnya, kerja keras pemerintah baik lokal atau nasional terkait PPKM Darurat ini dikhawatirkan tidak tercapai dan akan membuka kembali serangan pandemi gelombang ketiga. 

Menyikapi hal tersebut, Syahrul minta presiden harus turun tangan langsung dan secara tegas bersikap menghentikan masuknya TKA selama pandemi.. 

"Serangan Covid-19 gelombang kedua ini cukup berat, langkah pemerintah untuk mengeluarkan PPKM Darurat di beberapa provinsi itu dinilai sudah tepat namun yang kita kecewa, disaat dalam negeri sedang melakukan pengetatan kegiatan masyarakat, tiba-tiba kita mendapat kabar ada ratusan TKA yang masuk ke Indonesia tentu ini membuat kita semua kecewa," terang Syahrul Aidi. 

Saat ini terjadi disparitas besar antara kecepatan laju kematian imbas Covid-19 dengan kecepatan koordinasi dan kepemimpinan, koordinasi perlu langsung di tangan Presiden. Untuk itu, presiden harus memimpin langsung dan tegas atas hal ini. Jalur internasional sebagai pintu masuk TKA ini segera ditutup, kalau perlu presiden keluarkan Perpres.

"Makna darurat dalam PPKM tidak bisa dikoordinasikan oleh selain presiden, apabila varian delta dari Covid-19 ini diumpamakan sebagai serangan masif terhadap keselamatan rakyat Indonesia maka presiden yang harus bertanggungjawab penuh dan memimpin serangan balik mengatasi varian delta, bukan pembantu Presiden," tutur anggota FPKS DPR, Syahrul, (6/7)..

Terkait pembatasan kedatangan luar negeri, Syahrul Aidi menilai pemerintah dapat berkaca dari kebijakan Hongkong atau Taiwan yang langsung menutup akses penerbangan internasional dari Inggris dan India akibat adanya varian Covid-19 baru. 

Beberapa fakta juga menunjukkan bahwa Covid-19 khususnya varian Delta yang berasal dari luar negeri memiliki karateristik cukup mudah menyebar bahkan diduga lonjakan kasus saat ini adalah akibat varian Delta tersebut.

"Perjalanan internasional baik itu melalui moda darat, laut dan udara harus dilarang karena selama ini telah terbukti bahwa sumber Covid-19 dan beberapa variannya memang selalu berasal dari luar negeri." terangnya.

Dilarangnya TKA asing masuk ke Indonesia menurut Syahrul Aidi harusnya dijadikan momentum untuk menyerap tenaga kerja lokal yang saat ini banyak terimbas PHK akibat pandemi Covid-19. *Awi (s:pks)
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas