12 Okt 2025 | Dilihat: 454 Kali

buSUK Temui Penangkar Sebelum Penyedia Ditetapkan PPK

noeh21
Gambar illustrasi
      

SKOR News, Sulawesi Barat - Tim skornews telah mengikuti "pertarungan pengaruh" dan "backingan" antara Ibu "SUK"  dan dr. "F" sejak awal tahun. Untuk, melaksanakan pengadaan Bibit Kakao Siap Tanam di Pemprov. Sulbar, TA. 2025

 

Saat itu, pagu anggaran Pengadaan Bibit Kakao Dinas Perkebunan, Pemprov Sulbar belum ditetapkan dalam APBD efisiensi (refocusing). Artinya, proses pengadaan dan penetapan penyedia belum ditunjuk dan di-klik Pejabat Pembuat Komitmen, Muliadi melalui pemilihan e-Katalog.

 

"SUK" diduga telah mendatangi penangkar bibit Kakao di sejumlah daerah di Sulawesi, salah satunya daerah Gowa, Sulawesi Selatan.

 

Kepala Bidang Perbenihan dan Produksi, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sulawesi Barat, Muliadi. Hingga kini, masih "bisu". Permintaan klarifikasi terkait syarat penyedia. Apakah dibolehkan, dilaksanakan Rekanan yang tidak memiliki usaha Penangkaran Bibit Kakao.

 

Diamnya Kabid Muliadi, semakin menambah kecurigaan publik. Bahwa, pengaturan pelaksana kegiatan telah ditentukan sejak awal. Artinya, prinsip pengadaan yang Adil, Transparan serta Bersaing kepada seluruh Penyedia telah dilanggar.

 

Kepala Dinas Perkebunan, Prov. Sulawesi Barat, Muh. Faizal Thamrin menolak tantangan skornews untuk bersama-sama melakukan kunjungan ke sejumlah Kelompok Tani penerima bantuan Bibit Kakao hasil pengadaan di titik penyaluran Kab. Polewali Mandar.

 

Skornews akan menunjukan realisasi pengadaan yang tidak sesuai spesifikasi. Sebelumnya, Kadis Perkebunan memastikan seluruh pengadaan telah terealisasi sesuai spesifikasi dan volume dipersyaratkan.

 

Kadis Perkebunan justru mengajak bertemu dengan tim skornews di Mamuju. Untuk, ditunjukkan bukti (by data) realisasi telah sesuai persyaratan. Skornews, menolak pertemuan di Mamuju karena titik penyaluran yang diberitakan terjadi di Kab. Polman. Lagipula, klarifikasi dapat dikirim via aplikasi digital (era 4.0). Bahwa, data bisa saja dimanipulasi (ABS), pembuktian melalui fakta lapangan dan keterangan langsung petani lebih terpercaya. *Awi

Next....
Ikuti kelanjutan berita serunya