SKOR News, Sulawesi Barat - Kalau dalam proses pemilihan penyedia, ditemukan persekongkolan dan pengaturan penetapan penyedia. Maka, APH segera hentikan proses pengadaan dan pihak Dinas Perkebunan menunjuk penyedia lain yang lebih kompeten.
Hal tersebut disampaikan aktivis dari LSM LIN, Irfan (13/10). Menurutnya, APH sebaiknya segera memeriksa proses Pemilihan Penyedia, pengadaan 1,7 Juta Benih Kakao Siap Tanam, Dinas Perkebunan, Prov. Sulawesi Barat.
Baca berita terkait, klik disini
Irfan mengatakan, tayangan sejumlah berita yang dilengkapi Foto dan video visual itu, jelas menggambarkan kondisi riil. Bahwa, memang terjadi kesemrawutan proses pelaksanaan kegiatan pengadaan.
"Anehnya, Gubernur seakan tidak mengetahui keriuhan di sejumlah media. Karena, belum ada rilis di laman Dinas Kominfo, terkait perhatian dan tanggapan Gubernur, Suhardi Duka," tutur Irfan.
Baca berita terkait, klik disini
Diduga, CV Ayisando Utama selaku Penyedia yang dipilih PPK melaksanakan kegiatan pengadaan. tidak memiliki cukup volume dukungan dari Penangkar (produsen) Benih Kakao Siap Tanam yang akan diadakan. Yakni, lebih 1,7 Juta batang.
PPK, Muliadi yang dikonfirmasi skornews (13/10). Mengatakan, CV Ayisando Utama memperoleh Empat Dukungan dari Perusahaan Penangkar bersertifikat yang berasal dari Kab. Soppeng dan Luwu Timur (Prov. Sulsel), Kab. Kolaka (Prov. Sultra) dan penangkar lokal di Kab. Polewali Mandar, CV Abizard Garden.
Muliadi mengaku, belum mengetahui progres realisasi sampai ke titik penyaluran di Kelompok Tani.
"Kami belum menerima laporan dari penyedia, CV Ayisando Utama," kata PPK Muliadi. Padahal, waktu pengadaan telah berlangsung sekitar 3 Bulan.
Baca berita terkait, klik disini
Aktivis LSM LIN, Irfan mengatakan. Ketersediaan volume pengadaan, sebanyak 1,7 Juta bibit sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan, pada Empat penangkar yang mendukung Penyedia tersebut, perlu dicek kebenarannya. Jika tidak mencukupi, maka CV Ayisando Utama dan PPK diduga telah melakukan persekongkolan dan mal-administrasi.
Direktris CV Ayisando Utama, Ir. Sukmawati Haruna belum berhasil dikonfirmasi karena cenderung tertutup hingga memblokir kontak konfirmasi skornews. PPK juga telah berjanji memfasilitasi wawancara dengan pihak Penyedia. *Awi
Next...
Nantikan berita selanjutnya